"Berbicaralah tentang kebenaran semampumu. Sesungguhnya bicaramu akan hidup dan diammu adalah kebekuan. Jika engkau tidak menemukan kebenaran yang bisa engkau ucapkan, maka diammu adalah sebuah kebenaran.

Kamis, 19 Juli 2012

Marhaban Ya Ramadhan




اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَحْمُوْدِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، اَلْمَوْصُوْفِ بِصِفَاتِ الْجَلاَلِ وَالْكَمَالِ، الْمَعْرُوْفِ بِمَزِيْدِ اْلإِنْعَامِ وَاْلإِفْضَالِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَاَنَهُ وَهُوَ الْمَحْمُوْدُ عَلَى كُلِّ حَالٍ. وَأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ ذُو الْعَظَمَةِ وَالْجَلاَلِ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَخَلِيْلُهُ الصَّادِقُ الْمَقَالِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ خَيْرِ صَحْبٍ وَآلٍ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كثيرا. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ، حَيْثُ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُ مَا كُنْتَ.




B
ulan Ramadhan sudah di depan mata kita, mari kita merenung sejenak untuk mencoba cermati perasaan kita sekarang, sudahkah kita merasa bahagia untuk menyambutnya, atau biasa-biasa saja, atau malahan menganggap bahwa Ramadhan adalah bulan rutin yang tiap tahun pasti datang, mengapa perlu diistimewakan?
Sungguh merugilah manusia yang tidak bergembira menyambut
 kedatangan bulan suci tersebut.

B
ulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah, bulan yang sangat diistimewakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala, di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, di dalamnya penuh dengan rahmah, ampunan dan pembebasan dari api neraka, bulan yang dirindukan kedatangannya dan ditangisi kepergiannya oleh orang-orang salih, bulan dimana kaum muslimin mengekang nafsu syahwat dan mengisi dengan amal-amal yang mulia. Semua itu merupakan momen dan sekaligus sarana yang baik untuk mencapai puncak ketaqwaan. Dosa dan kekhilafan juga merupakan sasaran yang akan kita hapuskan dalam bulan Ramadhan ini.

Untuk mendekatkan sasaran tersebut, kiranya kita perlu menyambut tamu Allah yang agung ini dengan mengadakan pembekalan yang mantap agar kesempatan yang baik ini benar-benar bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya. Diantara bekal-bekal yang harus kita miliki di dalam menyongsong bulan yang mulia ini adalah sbb:

1.    Mempersiapkan Persepsi yang Benar Tentang Bulan Ramadahan

Untuk memberikan motivasi beribadah dan agar Ramadhan bisa dimanfaatkan dengan maksimal guma mencapai hikmah yang terkandung di dalamnya, sebelum Ramadhan datang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengumpulkan para sahabatnya guna memberikan persepsi yang benar dan mengingatkan betapa mulia bulan Ramadhan itu. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:
Dari Salman radiallahu anhu, beliau berkata : Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkutbah di tengah-tengah kami pada akhir sya’ban, Rasulullah bersabda : hai manusia telah menjelang kepada kalian bulan yang sangat agung, yang penuh barokah, bulan yang di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan, bulan yang dimana Allah telah menjadikan puasa di dalamnya sebagai puasa wajib, qiamulailnya sunnah, barang siapa yang pada bulan ini mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan amalan wajib pada bulan lainnya, barang siapa melakukan amalan wajib pada bulan itu seperti orang yang melakukan amalan wajib tujuh puluh kali pada bulan lainnya ... dst.(HR Ibnu Huzaimah, beliau berkata : hadist ini adalah hadist shahih).

2.    Membekali Diri dengan Ilmu yang Cukup

Sasaran dari ibadah puasa adalah untuk meningkatkan kualitas taqwa kita, akan tetapi hanya puasa yang dilakukan dengan tatacara yang benar yang dapat berlaku efektif meningkatkan iman dan taqwa tersebut. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda: Banyak orang berpuasa yang tidak mendapat apa-apa dari puasanya kecuali lapar. Dan banyak orang sholat malam, tidak mendapat apa-apa dari sholatnya kecuali bergadang(HR Abu Dawud, Ibnu Majah). Dalam hadis lain Rasulullah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : Barangsiapa tidak meningggalkan kat-kata dusta (dalam berpuasa) dan tetap melakukannya, maka Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala tidak butuh ia meninggalkan makan dan minumnya.(HR Bukhori).

3.    Melakukan Persiapan Jasmani dan Ruhani

Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengajarkan kepada kita agar di dalam bulan Sya’ban kita banyak melakukan ibadah puasa, dengan banyak melakukan ibadah puasa di bulan Sya’ban, berarti kita mengkondisikan diri, baiki dari sisi ruhiyah, dan jasadiyah. Kondisi ruhiyah dan jasadiyah seperti ini akan sangat positif pengaruhnya dan akan mengantarkan kita untuk menyambut Ramadhan dengan berbagai ibadah dan amalan yang disunnahkan. Di sisi lain tidak akan terjadi lagi gejolak fisik dan proses penyesuaian yang kadang-kadang dirasakan oleh orang yang pertama kali puasa seperti lemas, badan terasa panas, dsb.

4.    Memahami Keutamaan-keutamaan Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan diciptakan oleh Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala penuh dengan keutamaan-keutamaan dan kemuliaan, mempelajari dan memahami keutamaan-keutamaan tersebut akan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan amal ibadah kita. Diantara keutamaan tersebut adalah:

a.    Bulan Ramadhan Bulan Kaderisasi Taqwa dan Bulan Diturunkannya Al Qur’an.
Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Hai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana di wajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa(2:183).

Firman Allah Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Bulan Ramadhan bulan yang didalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil) maka barangsiapa mendapatkannya hendaklah ia puasa(2:185)

b.   Bulan Paling Utama, Bulan Penuh Berkah.
Dalam hadis Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Dari Ubadah bin Shomit, bahwa ketika Ramadhan tiba, Rasulullah Shallallahu Alaihi   Wasallam bersabda : Ramadhan telah datang kepada kalian, bulan yang penuh berkah, pada bulan itu Allah akan memberikan naungan-Nya kepada kalian, Dia turunkan rahmat-Nya, Dia hapuskan kesalahan-kesalahan dan Dia kabulkan Doa. Pada bulan itu Allah Taala akan membanggakan kalian di depan malaikat. Maka perlihatkanlah kebaikan diri kalian kepada Allah, sesungguhnya orang yang celaka adalah orang yang pada bulan itu tidak mendapat rahmat Allah Azza WaJalla (HR Tabroni).

c.   Bulan Ampunan Dosa, Bulan Peluang Emas Melakukan Ketaatan
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Antara sholat lima waktu, dari hari Jum’at sampai jum’at lagi, dari Ramadhan ke Ramadhan, dapat menghapuskan dosa-dosa apabila dosa-dosa besar dihindari (HR Muslim).

Dalam hadis yang lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda :
Barangsiapa puasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala , ia akan diampuni semua dosanya yang telah lalu.(HR Bukhori Muslim).

d.   Bulan Dilipatgandakannya Amal Soleh
Rasulullahb ersabda :
"Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya, satu kebaikan menjadi
sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, Allah berfirman : Kecuali puasa, puasa itu untuk Ku dan Akulah yang akan membalasnya. Ia semata-mata karena Aku. Orang yang berpuasa mendapat dua kebahagiaan ketika berbuka, dan ketika berjumpa Rabbnya. Bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi dari pada bau parfum misik (HR Muslim)."

Dari riwayat yang lain Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga bersabda: Rabbmu berkata :
Setiap perbuatan baik (di bulan Ramadhan) dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat. Puasa untuk Ku dan Akulah ayang akan membalasnya. Puasa adalah perisai dari api neraka, bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari parfum misik. Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang diantara kamu yang sedang berpuasa, maka hendaklah kamu katakan Saya sedang berpuasa (HR Tirmidzi).

d.   Ramadhan Bulan Jihad dan Bulan Kemenangan
Sejarah telah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih umat islam. Ini membuktikan bahwa bulan Ramadhan bukan merupakan bulan malas dan lemah, tapi bulan ramadhan adalah bulan jihad dan kemenangan.
Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai Yaumul Furqon dan umat Islam saat itu meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan Tahun 10 Hijriyah dan saat itu juga gembong kebatilan Abu Jahal, terbunuh. Pada bulan Ramadhan juga fathu Makkah yang diabadikan oleh Al Qur’an sebagai Fathan Mubina terjadi. Tepatnya, Fathu Makkah terjadi pada tanggal 10 Ramadhan Tahun ke 8 Hijriyah. Perang Ain Jalut yang dapat menaklukan tentara Mongol juga terjadi pada bulan Ramadhan. Tepatnya tanggal 25 Ramadhan 658 Hijriyah. Andalusia yang ditaklukan tentara Islam dibawah pimpinan Tariq bin Ziayad juga terjadi pada bulan Ramadhan, yaitu tanggal 28 Ramadhan Tahun 92 Hijriyah

Wallahu a’lam bish showab.












Tidak ada komentar: