Ayah
Batinku terasa pedih
Bagai luka yang disirami asam kehidupan
Berderai air mata
menahan rasa sakit yang tak hilang jua
Ayah
Bagai sinar yang menembus celah hati
Bayangmu menyusup dalam mimpi indahku
Senyum simetris yang engkau tebarkan
menambah episode dalam mimpiku
Ayah
Rasa sakit ini tak seberapa dibanding
Rasa sakit yang kau rasakan kini
Tubuhmu tidak lagi segagah yang dulu
Usiamu semakin senja
Ayah
Butiran rindu dalam hatiku
Telah kutitipkan pada-Nya
Butiran rindu selalu tersemat dalam doaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar