"Berbicaralah tentang kebenaran semampumu. Sesungguhnya bicaramu akan hidup dan diammu adalah kebekuan. Jika engkau tidak menemukan kebenaran yang bisa engkau ucapkan, maka diammu adalah sebuah kebenaran.

Selasa, 02 Oktober 2012

Kejayaan Islam di Andalusia

Mungkinkah Kembali? 
 

 
Perkembangan khasanah ilmu di Cordova

KEJAYAN Andalusia tidak bisa dilepaskan dari peranan besar Khalifah Bani Umayah yang pertama di sana. Abdul Rahman I (756-788M) adalah seorang pemimpin yang terpelajar, berwibawa dan amat meminati bidang kesusasteraan. Karena begitu cintanya pada bidang ini, ia mendirikan satu tempat khusus di dalam istananya yang diberi gelar "Darul Madaniyat" untuk kegiatan kesusasteraan kalangan wanita Andalus.
Pada zaman Abdul Rahman I, golongan cerdik pandai dan alim-ulama begitu dihormati dan dipandang tinggi oleh pemerintah, para pembesar dan masyarakat Andalus. Pemerintah telah memberi penghormatan yang tinggi kepada ulama dari Timur seperti al-Ghazi Ibn Qais dan Abu Musa al Hawari untuk menyampaikan ilmu agama di sana.
Dr Salmah Omar dalam disertasinya tentang "Andalus Semarak Tamadun di Eropah" menyatakan: “Pengganti Abdul Rahman I (788-796M) juga seorang pemerintah yang menitikberatkan kegiatan keilmuan. Pada zaman pemerintahannya, beliau telah membina beberapa buah sekolah untuk mempelajari bahasa Arab yang juga bahasa rasmi Andalus pada waktu itu. Jasa beliau yang paling besar dalam perkembangan keilmuan ialah perluasan penggunaan bahasa Arab dalam kehidupan seharian termasuklah urusan keagamaan di gereja, sekaligus melemahkan penggunaan bahasa Latin di seluruh semenanjung Iberia. Beliau juga Berjaya menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa lingua franca dalam hubungan antarbangsa pada zamannya dan zaman berikutnya." (Joesoef Sou’yb, 1972:47)”

Pada zaman pemerintahan Abdul Rahman II (822-852M), kemajuan dan perubahan banyak dilakukan pula. Ia membangun banyak gedung sekolah dan institusi-institusi keilmuan bagi orang yang tidak mampu. Institusi ini dibangun di kota-kota penting dan ditanggung sepenuhnya biayanya oleh pemerintah. Ia kemudian membina Cordova sebagai tempat keilmuan dan prasananya. Iamembangun tempat untuk cendekiawan berdiskusi, masjid, jembatan dan taman yang indah serta perpustakaan yang bagus di kota tersebut.
Hal itu terus dikembangkan pemerintah berikutnya. Dr Salmah, mengutip FO Callaghan menceritakan: “Semasa abad pemerintahan khalifah, Cordova menjadi saingan sebenar kepada Baghad sebagai pusat kebudayaan dunia Islam. Khalifah Abdul Rahman III dan al Hakam II adalah dua ilmuan yang menyambut mesra sarjana dari Eropa, Afrika dan Asia.”

Senin, 01 Oktober 2012

Sungai Bawah Laut


If you do love diving and do a diver, it is a good idea to visit the Cenote Angelita, Mexico. There is underwater river. Underwater rivers can be found in a cave if dive up to 30 meters depth, the water is freshwater, but if you dive to the depth of more than 60 meters, the water becomes salt water. In essence there is a “river” complete with trees and foliage. But, of course it was not unusual because the river is a river of hydrogen sulfide layer that looks like a river. Hydrogen sulfide, H2S, is a colorless gas, toxic, flammable, and smells like rotten eggs. These gases can arise from biological activity when bacteria break down organic material in a state without oxygen (anaerobic activity), such as in the swamp, the sea and sewage. Gas was also featured on the gas arising from volcanic activity and natural gas.

Sungai bawah laut, Ya.. Artikel di atas sangat menarik buat saya..
Suatu fenomena alam yang ramai diperbincangkan oleh khalayak seantero dunia. Foto-foto sungai di bawah laut yang beredar di internet tersebut, sungguh menakjubkan. Sungai bawah laut ini terdapat di Cenote Angelita, Meksiko. Terdapat sebuah gua yang jika diselami sampai kedalaman 30 meter, airnya adalah air tawar, namun jika menyelam sampai pada kedalaman lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin. Di dasarnya terdapat sebuah “sungai” lengkap dengan pohon dan dedaunan. Namun, tentu saja itu bukanlah sungai biasa karena sungai tersebut merupakan lapisan hidrogen sulfide (H2S) sehingga nampak seperti sungai. Hidrogen sulfida, H2S, adalah gas tidak berwarna, beracun, mudah terbakar, dan bau seperti telur busuk. Gas-gas ini dapat timbul dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, laut dan limbah. Gas ini juga muncul pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.
Siapa orang yang berhasil mengungkap keajaiban bawah laut tersebut? Dialah Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli selam dan ahli kelautan (oceanografer) dari Perancis, dia juga perwira angkatan laut, pembuat film, inovator, ilmuwan, fotografer, penulis dan peneliti yang mempelajari laut dan semua bentuk kehidupan dalam air, juga pelopor konservasi laut.
Subhanallah……… Sungguh luar biasa ciptaanMu.